Pages

Thailand : the cheapest way of sunflower fields sight seeing in Lopburi

Thursday, February 2, 2017

In 17 days of my wandering around south east asia country, I decide to visit sunflower fields at Lopburi, Thailand. The flower blooming season is around November - January for 2016. I went to Thailand after visiting Ho Chi Minh, Vietnam by airplane, the cost around $40-50 depend on your luck (Air Asia, NOK air or Vietjet).

I'm using vietjet to get to Thailand. This plane will be landing on Suvarnabhumi International airport. I bought sim card TrueMove for 3 days stay, which cost 200baht. There are several choice for day stay from 3, 7, 10, 15, 30 days. I decide to stay 1 night in Bangkok near the Hua Lamphong Station so I can catch early morning train to Lopburi. From Suvarnabhumi, ride Airport Rail Link to Makassan, it cost around 35baht, then from Makassan change to MRT for Hua Lamphong Station, it cost 25baht. I stayed at bangkok story hostel, its located 600m near the Hua Lamphong. The hostel is nice, there is female dorm also provide laundry service about 100baht.


In the next morning, I choose to ride the train that depart at 04.20 am. Well, only for morning person who can catch up with this train... hahaha.. even, I push my self very hard to wake up at 3 in the morning >.<
The train only cost around 28baht, if you ride the train that depart at 7.00am it cost 50baht. I arrived at Lopburi station at 7.00am, then find 7/11 near there to buy breakfast. I stay 1 night in Lopburi because I don't want to ride train again in the evening. I stay at Noom Guesthouse, it has the same price with bangkok story but in Noom I got private room. *don't hope too much about the facility since its far away from bangkok :p Luckily, the guesthouse allow me to check in early, then I continue to sleep more.. haahaa...

third class train
Sun Flowerfield (Khao Chin Lae)
To got to sunflower field, there many choice, you can ride rent minivan/tuktuk/taxi from station for around 400baht or by public bus for 15baht from bus terminal. After googling how to go to bus terminal to catch the bus for sunflower field, I decide to walk to the bus terminal, around 2-3km from the guesthouse, you can hop on tuktuk/songthaew about 8/20baht *I'm not sure, so I choose walking. :p The bus terminal you can found in Google Maps using keyword "Lop Buri Provincial Transport Station", its located near the "Wong Wian SA Kaeo", just see the picture below.

Wong Wian SA Kaeo
Then ride green bus number 601, you can ask any people by showing the sunflower field picture, then they will tell you which the bus is.. Hahaha... *I did that or you can see the bus picture below :

in my country, this bus is called kopaja/metromini =))
The cost for this bus, is around 15baht, then tell the assistant driver Khao Chin Lae or by showing your sunflower field picture again, she will get it and will tell you where to drop off (T-Intersection), travel time is about 40 minutes. I dont even remember where is it, and I delete my mark at google maps so just trust the lady and the driver. You need to walk around 1km to get to the sunflower fields, don't go there at noon like me, you will feel there are 9 sun above you. hahahaha..

Khao Chin Lae
sunflower....
sunflower again...

Finally.. I can visit sunflower fields. This is because I do love sunflower, and france sunflower fields is far far away also I try to plant the flower but not successful due to I travel for 1 week and nobody is watering the flower >.<

And for the trip back to the lopburi, just cross the road where you drop off wait the bus in there, the bus will pass the other way from drop off way for return to the city.

Kamboja : Jalan - jalan sore di Phnompenh

Wednesday, January 18, 2017

Baru kali ini jalan-jalan penuh dengan drama sebelum berangkat, dari mulai jadwal pesawat di ganti hingga harus beli tiket baru kemudian h-1 ada temen yang ga jadi berangkat karena kecelakaan. Padahal dari dulu males ke Kamboja karena ga mau sendirian, tapi takdir berkata lain, ujung-ujungnya saya pergi sendirian, waloupun nantinya di Siemreap ada temennya sih.

Berangkat dari jakarta malem dan seperti biasa tidur di bandara kemudian pagi nya jalan-jalan bentar ke Kuala Lumpur. Di KL cuman sempet sarapan pagi dan foto-foto bentar di Menara Petronas bareng temen yang kerja di sana.

Sesampainya di Phnompenh, langsung tuker uang dan beli sim card seharga $4 (lupa pake provider apaan, kalo ngga metfone ya cellcard) kemudian naek tuktuk seharga $9 ke tengah kota tepatnya di Giant Ibis bus terminal karena malemnya emang mau lanjut ke Siemreap naek sleeper bus. Bus berangkat jam 23.00, jadilah saya punya waktu sampek jam 22.00 menghabiskan waktu di Phnompenh. Setelah tas dititip di resepsionisnya, mulailah jalan-jalan ga jelas di tepi sungai Tonle Sap. Ada wisata naek kapal menyusuri sungai, karena saya ngirit jadinya cuman duduk-duduk aja di tepi sungai sambil mengamati kegiatan penduduk lokal.

kapal berlabuh di sungai Tonle Sap
Wat Ounalom
Puas duduk-duduk di tepi sungai perut mulai keroncongan, setelah gugling-gugling ada tempat makan bernama Warung Bali di daerah sekitar situ, bisa dicari di google map jadi gampang ketemunya. Waktu jalan menuju tempat makan saya melewati Wat Ounalom, pagoda ini buka dari jam 06.00-18.00 dan entry fee nya gratis. Karena udah laper banget jadinya cuman lewat aja.
Yang punya warung bali ini adalah orang Indonesia, mereka sudah lama mengelola tempat makan tersebut, makanannya enak, saya pesan oseng-oseng kangkung sama ikan asam manis. *jauh-jauh ke Kamboja makanannya kangkung =))
Saya pun ngobrol sama yang punya tempat makan dan pelanggan lain yang lagi makan sekeluarga. Berasa ga kayak lagi diluar negeri aja. Dari obrolan itulah saya jadi tau kalo terasi phnompenh itu enak, ga kalah sama terasi cirebon/madura, tempe dan kecap manisnya bikin sendiri, karena disana ga ada yang jual.
Setelah kenyang dan puas ngobrol-ngobrol saya memutuskan untuk kembali ke tempat menunggu bis, sekalian mampir ke Night Market yang lokasinya ada di depan tempat menunggu bis. Oiya di Phnompenh ini harus hati-hati sama barang bawaan terutama hp dan kamera, soalnya banyak jambret. Karena saya sendirian makanya ga banyak foto-foto, selain takut dijambret dan kebetulan lagi pengen jalan-jalan tanpa dipusingkan dengan kesibukan ambil foto. Night market nya sama lah kayak pasar malem di negara kita, saya ga nemu yang jualan souvenir disini, adanya malah konser mini. Jadilah saya ngabisin waktunya dengerin orang nyanyi dipanggung, walopun ga ngerti bahasanya.. Hahah...

panggung di Night Market
*padahal udah july tapi masih happy new year aja

myanmar : thousands pagodas at kakku

Tuesday, January 17, 2017

Dari Terminal Aung Mingalar,Yangon, naek bis malam JJ Express menuju Inle (kawasan Nyaung Shwe). Tiket bisnya bisa dibeli online di myanmarbusticket[dot]com. Perjalanan naek bisnya kurang lebih 9-11 jam lah, sengaja memilih bis malam supaya menghemat biaya dari pada bayar penginapan tapi bagi yang ga kuat fisiknya siap-siap lelah. Sampai di Nyaung Shwe sekitar jam 5an, trus ada petugas yang nagihin uang masuk Inle sebesar $10, kemudian kita bilang kalau ga Inle tapi ke Kakku jadinya ga bayar deh, walopun petugasnya rada-rada ga percaya.
Jemputan tuktuk udah menunggu, trus nganterin kita ke May Guesthouse buat numpang mandi sekalian nungguin jemputan mobil yang akan nganterin kita ke Kakku. Disini kita juga numpang sarapan sekalian.
sarapan di may guesthouse
Habis sarapan, jemputan kita datang. Kakku ini letaknya di kawasan Taungyi, sebelum menuju pagoda kita musti njemput guide dan bayar tiket masuk dulu. Ke Kakku harus pake guide, guide kita masih mahasiswi yang belajar bahasa inggris, jadi bahasa inggrisnya lancar. Dari pusat kota Taungyi, masih 1,5 jam-an ke Kakku.
Sampai di Kakku kita disuguhi pemandangan seribu pagoda :



Di sana ada satu restoran, jadi ga usah bingung kalo butuh makan siang. Harganya ga mahal-mahal amat kok.


Di perjalanan balik ke Taungyi, kita sempet mampir ke rumah penduduk yang terbuat dari kayu.

Kemudian mampir pasar Taungyi, gara-gara pengen beli tas dan thanaka yang dipake guide. Kita bertiga ini hobi bangetlah mampir pasar, semua suka belanja. hahaha...

Selesai dari belanja-belanja di Taungyi, kita balik lagi ke terminal NyaungSwe, karena kita mau lanjut ke Bagan. Sembari nunggu bis, ternyata terminalnya deket pasar. Hahaha... ya udah mampir lagi... #horangkaya
Pengeluaran (yang masih bisa diingat) :
Tuktuk ke guesthouse : 1000kyat
Numpang mandi         : 1500kyat
Sarapan                        : 2000kyat
Guide Kakku                : $5 (per-grup)
Entry Fee Taungyi      : $3 (per-person)

craft shop di Jakarta

Sunday, July 17, 2016

Dulu dan sampai sekarang, saya termasuk penggemarnya blog PS I made this. Udah lama pengen nyobain d.i.y watercolor sweatshirt, tapi apa daya mencari2 toko yang jual fabric paint susah. Kemudian beberapa waktu yang lalu ada temen yang ngeshare toko craft dan jual barang2nya martha stewart. *.*


Sesuai dengan judulnya, saya akan menuliskan beberapa toko craft yang pernah saya datangi di jakarta :

1.  Artland di Menteng Huis Lt 3
Disinilah dijual barang2nya martha stewart dan barang2 seru lain.
Cara kesananya :
- naek kereta turun st gondangdia trus jalan kaki 600m *kata google maps*
- naek kopaja 502 jurusan tanah abang - kampung melayu
ps: ada webnya jadi bisa pesen online www.artland.co.id

2. Toko accessories di Tanah Abang, lt 7 Blok A Los D No. 31 *ga inget nama tokonya*
Disini jual pita, mote, jepit rambut, rantai, gantungan kunci. Banyaklah... tapi dijualnya grosiran, udah dipak gitu.
Cara kesananya :
- naek kereta ke tanah abang
- kopaja 19 jurusan blok m - tanah abang
- transjakarta turun halte sarinah, trus jalan kaki ato naek bajaj/ojek.
Paling enak naek 19 turun pas seberangnya tanah abang yang blok A.

3. Plaza Blok M
Micky mocko dan hobby craft
Jualannya mirip, sama-sama menjual benang rajut dan alat-alat merajut
Cara kesananya :
- naek kopaja/metromini/busway ke terminal blok m, dari terminal jalan kaki ke plaza blok m.
ps: di blok m square juga ada yang jual benang rajut, nyempil diantara toko buku bekas, tapi ga tau masih jualan ato engga. :D

4. ITC kuningan
Jual benang rajut juga, tapi saya ga inget tempatnya, hahaha.... dan itu juga kalo masih jualan.

Dan bagi orang2 yang malas gerak ada beberapa pilihan toko online yang jual pernak pernik kerajinan tangan. Saya pernah beli di beberapa toko ini :
www.tokokainflanel.com
www.mayacrafts.asia
shop.craftbymood.com

Konon kabarnya dari cari-cari di google, beli benang rajut di pasar asemka harganya lebih murah tapi saya belum mencoba ke sana ^^"
Selamat berbelanja.... ^___^

myanmar : looking around yangon with new friends

Sebenarnya perjalanan ke Myanmar ini udah dari september 2015, karena kemalesan jadilah postingnya baru tahun ini. Awalnya yang mau berangkat ke Myanmar ada 9 orang, tapi ujung-ujungnya cuman bertiga saja yang sukses sampai Myanmar, lainya pada membatalkan.

Sejak dahulu sampai sekarang, perjalanan saya dan teman-teman ke negara-negara south east asia selalu menggunakan maskapai air asia, berangkat jumat malam sepulang kerja kemudian menginap di bandara KLIA dan dilanjutkan penerbangan keesokan paginya ke negara tujuan.

Dari Kuala Lumpur ke Yangon membutuhkan waktu 2 1/2 jam perjalanan. Dan untuk penukaran mata uang, kita tukarnya dari dollar ke kyat di bandara aja soalnya kita males rempong. Pada saat menukar uang inilah kita ketemu sesama traveller dari Indonesia juga, 3 cowok-cowok dari Batam dan 2 cewek-cewek dari Jakarta. Dari hasil ngobrol-ngobrol sama mereka, karena kita sama-sama tidak menginap di Yangon, akhirnya kita menyewa taksi bareng-bareng untuk keliling Yangon, sekitar 90000 kyat.

Dari Airport kita menuju terminal bis Aung Mingalar dahulu buat nitip tas ransel di JJ Express (bus yang kita gunakan buat ke Inle), sekalian rombongan si cowok-cowok itu beli tiket bus ke Bagan, saya dan teman-teman sudah membeli tiket dahulu secara online. Tiket bus ke Bagan, Inle ato Mandalay bisa dibeli secara online, pesan lewat facebook ato beli langsung di sana.

Setelah itu lanjut kita jalan-jalan mengelilingi Yangon, tujuan pertama adalah

Reclining Budha (Chauk Htat Gyi)
Pada saat saya ke sini, tempatnya ramai sekali, banyak orang myanmar yang datang berdoa atau mungkin berbarengan dengan ada acara kali ya, karena kebetulan ada biksu yang dikerumuni orang-orang banyak gitu, dan setelah tanya ke sopir taksinya, dia bilang itu biksu yang terkenal. Kita sih iya-iya aja, ga ngerti juga. Hahahaha...


Selanjutnya, tujuan kedua adalah
Shwedagon
Di shwedagon ini kita nyewa guide, sekitar 20000 kyat. Lumayanlah keliling sambil diceritain bapaknya tentang shwedagon, walopun ternyata ujung-ujungnya saya cuman dengerin setengah-setengah soalnya sibuk foto-foto.
Hahaha...
salah satu bangunan di area shwedagon

Kebetulan cuaca lagi tidak bersahabat, jadilah fotonya berbackground awan gelap. Siang-siang ditambah hujan, akhirnya kita memutuskan untuk makan siang. Kita request ke sopirnya untuk dianterin ke warung makanan halal. Kita dianterin di warung makan di dekat Bogyoke Market.
Selesai makan siang, lanjut jalan-jalannya ke Bogyoke Market, yang mana tinggal jalan kaki aja dari warung tempat kita makan. Disitu juga ada masjid kalau mau sholat dan ada KFC juga jikalau mau nyari makanan dan ga pengen nyoba-nyoba makanan myanmar. Di seberang Bogyoke Market ada penjual jajanan buat cemilan, ada kue enak banget mereknya pucci, kita beli kue itu buat persediaan makan malam.
note : kuenya cuman nemu di situ aja, di bagan sama inle ga ada.
cake merek pucci
Selain beli cemilan, 2 orang temenku belanja kaos murah di penjual pinggir jalan didekat yang jualan kue, selain itu kita juga belanja longyi di Bogyoke Market. Kebetulan kita bertiga emang suka laper mata kalo liat barang-barang lucu, jadilah baru pertama udah belanja sana sini.. Kekekek...

Abis dari situ kita balik lagi ke terminal bis Aung Mingalar, tapi dalam perjalanan mampir dulu di suatu tempat, ga inget namanya sih, tapi dari situ bisa liat shwedagon dari jauh, trus kalau malam hari keliatan lampu-lampunya gitu.

Selanjutnya kita ke Inle
Cerita lengkapnya baca aja di blog ini
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS